MAKALAH
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Di susun untuk memenuhi salah satu
tugas
Dasar-dasar Komunikasi
Di susun oleh:
Akhmad Sofani
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM ( KPI )
INSTITUT AGAM ISLAM SAHID ( INAIS )
BOGOR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dalam
hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain
niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan
menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya akan membawa orang kehilangan
keseimbangan jiwa. Oleh karena itu, menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West
Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia
seperti halnya bernafas
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................. ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang........................................................................ 1
B.
Rumusan
Masalah................................................................... 4
C.
Tujuan
Penulisan..................................................................... 4
BAB 2 : PEMBAHASAN
A.
Model-model
komunikasi
a.
Arti
Model.................................................................. 2
b.
Fungsi
Model.............................................................. 3
c.
Model-
model komunikasi.......................................... 3
d.
Model
Komunikasi Linier........................................... 3
e.
Model
Komunikasi Interaksional................................ 4
f.
Model
Komunikasi Transaksional............................... 5
BAB 3 : PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 10
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak
pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari
masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang
pada akhirnya akan membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh karena itu,
menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah
merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas.
Istilah komunikasi berasal perkataan
communicare yang artinya berpartisipasi atau memberitahukan. Selain itu juga
dapat berasal dari kata communis yang artinya milik bersama atau berlaku
dimana-mana. Pada saat ini pengertian komunikasi banyak macamnya, di antaranya
sebagai berikut.
(Taufik, 2007).
1. Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran atau
keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti serta saling percaya
demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lainnya.
2. Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi
atau proses pemberian arti sesuatu antara dua orang atau lebih dan
lingkungannya, dapat melalui simbol, tanda, atau perilaku yang umum, biasanya
terjadi dua arah.
3. Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini,
atau emosi antar dua orang atau lebih.
4. Komunikasi adalah suatu hubungan yang dilakukan
melalui surat, kata-kata, simbol, atau pesan yang bertujuan agar setiap manusia
yang terlibat dalam proses dapat saling tukar menukar arti dan pengertian
terhadap sesuatu.
Jadi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari komunikasi adalah untuk menimbulkan saling pengertian dan bukan
saling persetujuan. Seseorang yang tidak setuju terhadap sesuatu hal, tetapi
paham benar dengan apa yang telah disetujuinya tersebut dapat dikatakan
mempunyai komunikasi yang baik pula.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan
komunikasi ?
2. Apakah sifat – sifat komunikasi ?
3. Bagaimanakah model – model
komunikasi ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari
komunikasi
2. Untuk mengetahui sifat – sifat
komunikasi
3. Untuk mengetahui model – model
komunikasi
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Model-
Model Komunikasi
a. Arti
Model
Model dapat diartikan sebagai gambaran yang
sistematis dan abstrak. Fungsinya untuk menerangkan potensi-potensi
tertentu yang berkaitan dengan beragam aspek dari suatu proses. Model adalah cara untuk menunjukkan sebuah objek yang mengandung
kompleksitas proses di dalamnya dan hubungan antara unsur-unsur pendukungnya.
Model menurut para ahli :
a.
Little john : Model dapat
diterpkan pada setiap representasi simbolik dari suatu benda, proses atau
ide
b.
DeVito :
Sebagai gambaran yang didesain untuk mempresentasikan realita,
danmerupakan representasi fisik atau verbal dari suatu objek atau proses.
c.
Bill : Representasi dunia nyata dalam bentuk teoritis dan disederhanakan.Jadi
model dibutuhkan untuk menganalisis bagian-bagian dari setiap proses, karena
kitaharus membuat rumusan dari suatu tindakan/peristiwa menjadi lebih nyata.
Modelkomunikasi menunjukan tentang elemen-elemen utama dari setiap proses dan
hubunganantar elemen komunikasi. Model komunikasi dibuat untuk membantu dalam
memberi pengertian tentang komunikasi dan juga
untuk menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasiyang ada dalam hubungan
antar manusia.
b.
Fungsi
model menurut para ahli :
1. Menurut
Gordon Wiseman dan Larry Barkera.
a.
Melukiskan proses
komunikasi
b.
Menunjukan hubungan visual
c.
Membantu dan menemukan dan
memperbaiki kemacetan komunikasi.
2. Menurut
Deutscha.
a.
Mengorganisasikan
(kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati.
b.
Heuristik (menunjukan
fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui).
c.
Prediktif, memungkinkan
peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga yangkuantitatif yang berkenaan
dengan kapan dan seberapa banyak.
d.
Pengukuran, mengukur
fenomena yang diprediksi.
c.
Model-Model
Komunikasi
Dari beberapa model yang
sudah ada, pada makalah ini akan dibahas tiga model komunikasi yang paling
utama :
§ Model Komunikasi Linear
§ Model Komunikasi Interaksional
§ Model Komunikasi Transaksional
1. Model
Komunikasi Linear (Harold Lasswell)
Menggambarkan proses dan elemen komunikasi, yakni komunikator
(who), pesan (what), media atau sarana (channel), komunikan (whom), dan
pengaruh atau akibat (effect).m Model ini menjelaskan bahwa komunikasi yang
terjadi hanya satu arah, dari komunikator ke komunikan tanpa ada umpan balik dari komunikan. Jadi, komunikan
meneriman pesan dari komunikator apa adanya.
Walaupun pengertian komunikasi dinilai paling lengkap, namun model
komunikasinya masih belum sempurna dan tidak seperti realitanya saat ini bahwa
komunikasi biasa terjadi 2 arah. model ini lebih diunggulkan dalam
pengaplikasiannya di media massa.
2. Model
Komunikasi Interaksional (Wilbur Schramm)
Model
Komunikasi Interaksional diperkenalkan oleh Wilbur Schramm. Model ini lebih
canggih lagi dari model Linear milik Lasswell. Pada model Lasswell kita hanya
menemukan seseorang sebagai komunikator dan komunikan, model Schramm menyatakn
bahwa komunikasi terjadi 2 arah antara komunikator. jadi,
seseorang dapat menjadi komunikator dan komunikan namun tidak sekaligus secara bersamaan.
Contoh, dalam
sebuah proyek pembangunan infrastruktur mandor dan para pekerjanya menggunakan walkie-talkie untukberkomunikasi
jarak jauh antara satu sama lain. Dalam penggunaan walkie-talkie kita tidak
bisa berbicara secara bersamaan, ketika Mandor(komunikator) ingin berbicara
harus menekan tombol lalu pekerja (komunikan) mendengarkan, dan sebaliknya.
inilah yang digambarkan dalam Model Komunikasi Schramm, kedua komunikator harus
bergantian dalam menyampaikan pesan.
Namun, dalam
realitanya sesorang dalam berkomunikasi 2 arah baik komunikan yang dia
mendengarkan pun sebenarnya juga menyampaikan pesan, yaitu pesan non-verbal dan
hal ini tidak dijelaskan dalam Model Komunkasi Schramm, model ini masih
dianggap belum sempurna
3. Model
Komunikasi Transaksional (Devito)
Model Devito
dianggap yang paling sempurna karena semua elemen sudah tercakup. ada tambahan Umpan
balik, Gangguan, dan Konteks (Lingkungan). Komunikasi 2 arah terjadi
disini. sesorang bisa menjadi Komunikan dan Komunikator secara bersamaan, baik
mengirim pesan verbal maupun non-verbal( gesture, mimik wajah, pakaian, dll)
Bisa kita lihat dalam model Devito diatas, ada 6 elemen
komunikasi yang memperngaruhi Proses Komunikasi :
Source and Receiver (Encoder/Decoder)
Sumber dan penerima, sebagai aktor penting terjadinya
proses komunikasi. Sumber berperan sebagai penyamai pesan atau pemilik
informasi yang akan disampaikan pada Penerima. pesan ini bisa berbentuk pesan
verbal atau non-verbal. contoh pesan verbal seperti informasi yang dikeluarkan
dengan lisan dan nn-verbal informasi yang berbentuk gambar, mimik wajah, bahasa
tubuh dan lain-lain yang tidak menggunakan kata-kata atau tulisan.
2. Message (pesan)
Seperti yang sudah disebutkan pada point
pertama bahwa pesan bisa berbentuk verbal maupun non-verbal. Verbal berbentuk
kata-kata atau tulisan sedangkan non-verbal seperti gambar, mimik wajah, bahasa
tubuh dan lain-lain yang tidak menggunakan kata-kata atau tulisan.
3. Channel (Saluran atau Media)
Saluran merupakan media yang digunakan dalam
menyampaikan pesan yang ditujukan kepada receiver media bisa berbentuk media
yang menampilkan tulisan seperti proyektor untuk presentasi. Telefon juga
termasuk media atau channel yang menyampaikan suara ke tempat yang berjauhan
sama seperti radio. Selanjutnya ada media yang bersifat audio visual seperti
televisi. Diantara media-media yang sudah disebutkan, media audiovisual yaitu
televisi dianggap sebagai media yang paling efektif dalam menyampaikan pesa
karena bersifat audiovisual (menyampaikan pesan dengan menggunakan suara dan
gambar) sehingga mudah ditangkap dan dicerna pesan apa yang akan disampaikan.
4. Noise (Gangguan)
Dalam berkomunikasi akan muncul
misscommunication atau kesalah pahaman pencernaan informasi yang disampaikan
oleh source yang disebabkan oleh gangguan-gangguan komunkasi. Berikut merupakan
jenis-jenis gangguan yang sering terjadi di dalam komunikasi :
a.)
Gangguan Semantik (semantic noise)
Gangguan ini berhubungan dengan penggunaan bahasa yang
berbeda atau berselisihan antara source dan receiver. Semantik noise
berhubungan dengan slang, jargon, atau bahasa-bahasa spesialisasi yang
digunakan secara perseorangan dan kelompok. Misalnya ketika anda berkonsultasi
dengan dokter, dan dokter tersebut mendiagnosa anda dengan penyakit tertentu
dengan istilah kedokteran yang tidak anda mengerti misalkan hipotermia, amnesia
disosiatif, Dakriosistitis (infeksi kantong air mata) dan lain lain.
b.)
Gangguan Fisik (Physical noise)
Gangguan ini berhubungan dengan gangguan yang terjadi di
lingkungan saat kita sedang berkomunikasi atau berada diluar komunikator dan
kounikan. Bisa berbentuk suara yang bising, cuaca, suara hujan dll. Semua
bentuk lingkungan yang tidak mendukung suasan untuk berkomunikasi disebut
Gangguan Fisik.
c.)
Gangguan Psikologis (Psychological noise)
Gangguan ini berhubungan dengan kondisi psikis komunikan
dan komunikator, gangguan ini merujuk pada perasangka, bias, dan kecenderungan
yang dimiliki oleh komunikator tehadap satu sama lain atau terhadap pesan itu
sendiri.
d.)
Gangguan Fisiologis (physiological noise)
gangguan ini berhubungan dengan gangguan biologis
terhadap proses komunikasi. Gangguan bisa berasal dari dalam diri masing-masing
dari komunikator dan komunikan, biasanya berbentuk sakit yang diderita seperti
flu atau panas dsb menyebabkan kurang fokus dalam mendengarkan informasi yang
disampaikan, rasa lapar, rasa lelah, dll.
5. Feedback (Umpan Balik)
Merupakan respon receiver terhadap pesan yang
diterimanya, respon bisa berbentuk verbal atau non-verbal. Ada hal penting yang
harus digaris bawahi dalam poin ini, receiver
menanggapi pesan sesuai dengan pemahaman dan penafsirannya dia sendiri
karena setiap orang tidak memiliki cara penafsiran pesan yang sama. Jadi, isi
pesannya bisa ditangkap dengan baik namun cara menyampaikannya nanti ke orang
lain bisa berbeda-beda.
6. Konteks
Merupakan ruang lingkup tempat dimana kita
berkomunikasi, misalnya kita sedang bersama teman kita menggunakan bahasa yang
non-formal, lingkungan teman ini yang disebut sebgai konteks. jika kita
berbicara kontek organisasi kita harus berbica dengan bahasa yang formal.
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Model dalam komunikasi diartikan penjelasan secara visual
menggunakan garis dan gambar untuk menjelaskan berbagai komponen dan proses
komunikasi. Model komunikasinya berfungsi sebagai sarana untuk menjelaskan,
memprediksikan dan juga mengukur fenomena. Terdapat bergabai model dalam
komunikasi namun secara umum model dalam komunikasi terbagi menjadi tiga
perpektif yaitu model linear, model interaksional dan model transaksional.
Dengan memahami model dalam komunikasi dapat membantu individu dalam
memaksimalkan fungsi komunikasi, meminimalkan kegagalan dalam berkomunikasi dan
juga mengembangkan ilmu komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
3. https://ardyzulfikar.wordpress.com/2015/04/07/model-komunikasi-transaksional-devito-penjelasan-mendalam/
0 komentar:
Posting Komentar