Minggu, 15 November 2015

model-model komunikasi

 MAKALAH
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Di susun untuk memenuhi salah satu tugas
Dasar-dasar Komunikasi






Di susun oleh:
Akhmad Sofani

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM ( KPI )
INSTITUT AGAM ISLAM SAHID ( INAIS )
BOGOR
2015


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya akan membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh karena itu, menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas
             Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
            Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                                Penulis




DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................. ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah................................................................... 4
C.     Tujuan Penulisan..................................................................... 4
BAB 2 : PEMBAHASAN
A.    Model-model komunikasi
a.       Arti Model.................................................................. 2
b.      Fungsi Model.............................................................. 3
c.       Model- model komunikasi.......................................... 3
d.      Model Komunikasi Linier........................................... 3
e.       Model Komunikasi Interaksional................................ 4
f.       Model Komunikasi Transaksional............................... 5
BAB 3 : PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 10


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya akan membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh karena itu, menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas.
Istilah komunikasi berasal perkataan communicare yang artinya berpartisipasi atau memberitahukan. Selain itu juga dapat berasal dari kata communis yang artinya milik bersama atau berlaku dimana-mana. Pada saat ini pengertian komunikasi banyak macamnya, di antaranya sebagai berikut.
(Taufik, 2007).
1. Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti serta saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lainnya.
2. Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi atau proses pemberian arti sesuatu antara dua orang atau lebih dan lingkungannya, dapat melalui simbol, tanda, atau perilaku yang umum, biasanya terjadi dua arah.
3. Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini, atau emosi antar dua orang atau lebih.
4. Komunikasi adalah suatu hubungan yang dilakukan melalui surat, kata-kata, simbol, atau pesan yang bertujuan agar setiap manusia yang terlibat dalam proses dapat saling tukar menukar arti dan pengertian terhadap sesuatu.
Jadi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari komunikasi adalah untuk menimbulkan saling pengertian dan bukan saling persetujuan. Seseorang yang tidak setuju terhadap sesuatu hal, tetapi paham benar dengan apa yang telah disetujuinya tersebut dapat dikatakan mempunyai komunikasi yang baik pula.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ?
2.      Apakah sifat – sifat komunikasi ?
3.      Bagaimanakah model – model komunikasi ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi
2.      Untuk mengetahui sifat – sifat komunikasi
3.      Untuk mengetahui model – model komunikasi

BAB 2
PEMBAHASAN
A.    Model- Model Komunikasi
a.      Arti Model
       Model dapat diartikan sebagai gambaran yang sistematis dan abstrak. Fungsinya untuk menerangkan potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan beragam aspek dari suatu proses. Model adalah cara untuk menunjukkan sebuah objek yang mengandung kompleksitas proses di dalamnya dan hubungan antara unsur-unsur pendukungnya. Model menurut para ahli :

a.       Little john : Model dapat diterpkan pada setiap representasi simbolik dari suatu benda, proses atau ide 
b.      DeVito : Sebagai gambaran yang didesain untuk mempresentasikan realita, danmerupakan representasi fisik atau verbal dari suatu objek atau proses.
c.       Bill : Representasi dunia nyata dalam bentuk teoritis dan disederhanakan.Jadi model dibutuhkan untuk menganalisis bagian-bagian dari setiap proses, karena kitaharus membuat rumusan dari suatu tindakan/peristiwa menjadi lebih nyata. Modelkomunikasi menunjukan tentang elemen-elemen utama dari setiap proses dan hubunganantar elemen komunikasi. Model komunikasi dibuat untuk membantu dalam memberi pengertian tentang komunikasi dan juga untuk menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasiyang ada dalam hubungan antar manusia.

b.      Fungsi model menurut para ahli : 
1.      Menurut Gordon Wiseman dan Larry Barkera.
a.       Melukiskan proses komunikasi
b.      Menunjukan hubungan visual
c.       Membantu dan menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
2.      Menurut Deutscha.

a.       Mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati. 
b.      Heuristik (menunjukan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui).
c.       Prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga yangkuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan seberapa banyak.
d.      Pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.
c.       Model-Model Komunikasi

Dari beberapa model yang sudah ada, pada makalah ini akan dibahas tiga model komunikasi yang paling utama :
§  Model Komunikasi Linear
§  Model Komunikasi Interaksional
§  Model Komunikasi Transaksional
1. Model Komunikasi Linear (Harold Lasswell)



Menggambarkan proses dan elemen komunikasi, yakni komunikator (who), pesan (what), media atau sarana (channel), komunikan (whom), dan pengaruh atau akibat (effect).m Model ini menjelaskan bahwa komunikasi yang terjadi hanya satu arah, dari komunikator ke komunikan tanpa ada umpan balik dari komunikan. Jadi, komunikan meneriman pesan dari komunikator apa adanya.
Walaupun pengertian komunikasi dinilai paling lengkap, namun model komunikasinya masih belum sempurna dan tidak seperti realitanya saat ini bahwa komunikasi biasa terjadi 2 arah. model ini lebih diunggulkan dalam pengaplikasiannya di media massa.
2. Model Komunikasi Interaksional (Wilbur Schramm)

Model Komunikasi Interaksional diperkenalkan oleh Wilbur Schramm. Model ini lebih canggih lagi dari model Linear milik Lasswell. Pada model Lasswell kita hanya menemukan seseorang sebagai komunikator dan komunikan, model Schramm menyatakn bahwa komunikasi terjadi 2 arah antara komunikator. jadi, seseorang dapat menjadi komunikator dan komunikan namun tidak sekaligus secara bersamaan.
Contoh, dalam sebuah proyek pembangunan infrastruktur mandor dan para pekerjanya menggunakan walkie-talkie untukberkomunikasi jarak jauh antara satu sama lain. Dalam penggunaan walkie-talkie kita tidak bisa berbicara secara bersamaan, ketika Mandor(komunikator) ingin berbicara harus menekan tombol lalu pekerja (komunikan) mendengarkan, dan sebaliknya. inilah yang digambarkan dalam Model Komunikasi Schramm, kedua komunikator harus bergantian dalam menyampaikan pesan.
Namun, dalam realitanya sesorang dalam berkomunikasi 2 arah baik komunikan yang dia mendengarkan pun sebenarnya juga menyampaikan pesan, yaitu pesan non-verbal dan hal ini tidak dijelaskan dalam Model Komunkasi Schramm, model ini masih dianggap belum sempurna
3. Model Komunikasi Transaksional (Devito)
Model Devito dianggap yang paling sempurna karena semua elemen sudah tercakup. ada tambahan Umpan balik, Gangguan, dan Konteks (Lingkungan). Komunikasi 2 arah terjadi disini. sesorang bisa menjadi Komunikan dan Komunikator secara bersamaan, baik mengirim pesan verbal maupun non-verbal( gesture, mimik wajah, pakaian, dll)

Bisa kita lihat dalam model Devito diatas, ada 6 elemen komunikasi yang memperngaruhi Proses Komunikasi :

Source and Receiver (Encoder/Decoder)
Sumber dan penerima, sebagai aktor penting terjadinya proses komunikasi. Sumber berperan sebagai penyamai pesan atau pemilik informasi yang akan disampaikan pada Penerima. pesan ini bisa berbentuk pesan verbal atau non-verbal. contoh pesan verbal seperti informasi yang dikeluarkan dengan lisan dan nn-verbal informasi yang berbentuk gambar, mimik wajah, bahasa tubuh dan lain-lain yang tidak menggunakan kata-kata atau tulisan.

2. Message (pesan)
Seperti yang sudah disebutkan pada point pertama bahwa pesan bisa berbentuk verbal maupun non-verbal. Verbal berbentuk kata-kata atau tulisan sedangkan non-verbal seperti gambar, mimik wajah, bahasa tubuh dan lain-lain yang tidak menggunakan kata-kata atau tulisan.

3. Channel (Saluran atau Media)
Saluran merupakan media yang digunakan dalam menyampaikan pesan yang ditujukan kepada receiver media bisa berbentuk media yang menampilkan tulisan seperti proyektor untuk presentasi. Telefon juga termasuk media atau channel yang menyampaikan suara ke tempat yang berjauhan sama seperti radio. Selanjutnya ada media yang bersifat audio visual seperti televisi. Diantara media-media yang sudah disebutkan, media audiovisual yaitu televisi dianggap sebagai media yang paling efektif dalam menyampaikan pesa karena bersifat audiovisual (menyampaikan pesan dengan menggunakan suara dan gambar) sehingga mudah ditangkap dan dicerna pesan apa yang akan disampaikan.

4. Noise (Gangguan) 
Dalam berkomunikasi akan muncul misscommunication atau kesalah pahaman pencernaan informasi yang disampaikan oleh source yang disebabkan oleh gangguan-gangguan komunkasi. Berikut merupakan jenis-jenis gangguan yang sering terjadi di dalam komunikasi :

            a.) Gangguan Semantik (semantic noise)
Gangguan ini berhubungan dengan penggunaan bahasa yang berbeda atau berselisihan antara source dan receiver. Semantik noise berhubungan dengan slang, jargon, atau bahasa-bahasa spesialisasi yang digunakan secara perseorangan dan kelompok. Misalnya ketika anda berkonsultasi dengan dokter, dan dokter tersebut mendiagnosa anda dengan penyakit tertentu dengan istilah kedokteran yang tidak anda mengerti misalkan hipotermia, amnesia disosiatif, Dakriosistitis (infeksi kantong air mata) dan lain lain.

            b.) Gangguan Fisik (Physical noise)
Gangguan ini berhubungan dengan gangguan yang terjadi di lingkungan saat kita sedang berkomunikasi atau berada diluar komunikator dan kounikan. Bisa berbentuk suara yang bising, cuaca, suara hujan dll. Semua bentuk lingkungan yang tidak mendukung suasan untuk berkomunikasi disebut Gangguan Fisik.
            c.) Gangguan Psikologis (Psychological noise)
Gangguan ini berhubungan dengan kondisi psikis komunikan dan komunikator, gangguan ini merujuk pada perasangka, bias, dan kecenderungan yang dimiliki oleh komunikator tehadap satu sama lain atau terhadap pesan itu sendiri.
            d.) Gangguan Fisiologis (physiological noise)
gangguan ini berhubungan dengan gangguan biologis terhadap proses komunikasi. Gangguan bisa berasal dari dalam diri masing-masing dari komunikator dan komunikan, biasanya berbentuk sakit yang diderita seperti flu atau panas dsb menyebabkan kurang fokus dalam mendengarkan informasi yang disampaikan, rasa lapar, rasa lelah, dll.

5. Feedback (Umpan Balik)
Merupakan respon receiver terhadap pesan yang diterimanya, respon bisa berbentuk verbal atau non-verbal. Ada hal penting yang harus digaris bawahi dalam poin ini, receiver  menanggapi pesan sesuai dengan pemahaman dan penafsirannya dia sendiri karena setiap orang tidak memiliki cara penafsiran pesan yang sama. Jadi, isi pesannya bisa ditangkap dengan baik namun cara menyampaikannya nanti ke orang lain bisa berbeda-beda.

6. Konteks
Merupakan ruang lingkup tempat dimana kita berkomunikasi, misalnya kita sedang bersama teman kita menggunakan bahasa yang non-formal, lingkungan teman ini yang disebut sebgai konteks. jika kita berbicara kontek organisasi kita harus berbica dengan bahasa yang formal.






BAB 3
PENUTUP
A.    Kesimpulan
          Model dalam komunikasi diartikan penjelasan secara visual menggunakan garis dan gambar untuk menjelaskan berbagai komponen dan proses komunikasi. Model komunikasinya berfungsi sebagai sarana untuk menjelaskan, memprediksikan dan juga mengukur fenomena. Terdapat bergabai model dalam komunikasi namun secara umum model dalam komunikasi terbagi menjadi tiga perpektif yaitu model linear, model interaksional dan model transaksional. Dengan memahami model dalam komunikasi dapat membantu individu dalam memaksimalkan fungsi komunikasi, meminimalkan kegagalan dalam berkomunikasi dan juga mengembangkan ilmu komunikasi.







DAFTAR PUSTAKA
3.      https://ardyzulfikar.wordpress.com/2015/04/07/model-komunikasi-transaksional-devito-penjelasan-mendalam/


0 komentar:

Posting Komentar